Selama ini banyak yang
mengira bahwa pusat hidangan bakaran seafood berada tepat di Pantai Jimbaran
padahal sebenarnya adalah di Pantai Kedonganan yang letaknya masih di area
Jimbaran. Mungkin karena terletak di bilangan JImbaran maka langsung saja orang
menyebutnya dengan Ikan Bakar Jimbaran.
Pantai Jimbaran sendiri
berada dalam wilayah satu garis pantai dengan Pantai Kedonganan. Kedua pantai
ini terkenal dengan sunset dan pasirnya yang putih dan bersih.
Tak seperti Pantai Kuta
yang menurut saya terlalu riuh, gempita dan ramai, kedua pantai ini sungguh
merupakan kebalikan dari itu. Suasana di sini sangat tenang meski dipadati
wisatawan mancanegara yang bisa dilihat memiliki range usia antara 25-70 tahun. Artinya wisatawan yang berkunjung
kesini kebanyakan turis-turis dewasa dan telah berkeluarga, bisa jadi ini juga
mempengaruhi atmosfir situasi disana menjadi lebih quiet dan tidak seperti Pantai Kuta yang kebanyakan pengunjungnya
ABG atau pengunjung dengan range usia 25 tahun ke bawah.
Ngobrol tentang BBQ-an di
Bali ya di Pantai Kedonganan Jimbaran inilah tempatnya. Berderet kafe-kafe
seafood bakar sepanjang kurang lebih 1,5 km dan di ujungnya terletaklah Pantai
Kedonganan.
Kita bisa menikmati
hidangan BBQ seafood ini di kafe-kafe tersebut dengan harga yang di patok per
gram atau per kilo sesuai dengan apa yang kita pesan. Biasanya ada paket-paket
ditawarkan mulai dari yang paling terjangkau sampai yang terlengkap. Sudah
termasuk juga di dalamnya nasi putih, plecing kangkung, sambal matah Bali,
kacang goreng dan berbagai lalapan.
Di kafe ini kita bisa
memilih duduk ala al fresco atau bisa juga secara indoor. Kalau boleh memilih
saya akan memilih yang pertama. Duduk menghadap langsung kearah lautan luas
sambil melihat sunset yang luarbiasa indahnya tepat di hadapan mata kita.
Menikmati makanan dengan orang-orang terkasih yang kita ajak bersama misalnya
orang tua, anak, pasangan kita membuat segala sesuatunya menjadi sangat
sempurna.
Momen yang tidak setiap
hari terjadi ini semakin bermakna ketika sebuah group vocal datang menghampiri
meja kita dan menyanyikan berbagai lagu-lagu romantis yang biasanya ber-genre
Amerika Latin seperti lagu Besame Mucho, Historia de Un Amor, Solamente Unavez,
La Paloma. Ah…mantap deh liburan kita di Bali…suasananya itu lho! Super Duper
Romantic..Gak rugi deh jauh-jauh kesini.
Nah, buat kami-kami yang
bermukim di Bali, suasana seperti itu telah kami rasakan ketika masa awal baru
menginjakkan kaki di Pulau Dewata Nan Cantik ini. Saya dan suami tentu saja
pernah mengunjungi kafe-kafe tersebut sekitar 10 tahun yang lalu. Tampilan luar
kafenya tidak banyak berubah pun menunya memang klasikal karena memang itulah
yang di buru pengunjung.
Kalau sekarang kami hanya
melewati kafe-kafe itu saja dan cussss….langsung deh ke Pasar Kedonganan-nya.
Di area depan pasar ini di
penuhi dengan sampan-sampan milik para nelayan yang menjala dan memancing
sendiri ikan-ikannya lalu kemudian menjualnya di kios-kios terbuka di sepanjang
bagian utara Pantai Kedonganan. Puluhan kios berjajar berisi para pedagang yang
menjual aneka tangkapan laut seperti ikan gurami, baronang, kakap, bawal,
kepiting, udang, lobster, cumi-cumi, berbagai jenis kerang dan banyak lagi.
Ketika saya dan suami saya
berkunjung lagi ke Pasar Ikan Pantai Kedonganan ini dua hari yang lalu, belum
banyak pedagang yang membuka kios padahal waktu saat itu telah menunjukkan
pukul 9.30 pagi. Kemungkinan belum kembali dari melaut.
Yang saya lihat pada saat
itu kios-kios yang biasa menjual ikan sama sekali tutup dan yang terlihat
berjualan adalah mereka yang berdagang udang, kepiting, kerang dan cumi-cumi.
Harga yang di tawarkan
ramah sekali dengan kantong kita, tinggal bagaimana kita mengolahnya saja
sehingga selevel dengan hidangan di kafe-kafe ikan bakar tersebut. Sebagai
referensi berikut ini resep udang bakar madu andalan keluarga saya dan menurut
suami saya yang paling mendekati atau bisa di bilang identik dengan apa yang di
suguhkan di kafe-kafe tersebut, kalau berminat mencatat silahkan klik di sini.
Jika malas mengolahnya
sendiri di bagian depan pasar sebelah kiri dekat area masuk pasar terdapat kios
yang menerima jasa membakar ikan. Kita tinggal menyerahkan ikan atau seafood
yang telah kita beli di pasar, mereka akan melakukan semuanya mulai dari
mencuci bersih, memarinade dengan bumbu khas Jimbaran, memanggangnya hingga
harum dan matang…beres deh. Ongkos bakaran yang diminta juga sangat…sangat reasonable lho…mulai dari Rp. 15 ribu
per kilo. Wow…tunggu apa lagi…ayo segera berkunjung ke Pasar Ikan Kedonganan.
Letak Pasar Ikan ini
sekitar 15 menit dari Bandara Ngurah Rai.
Paling pas mengunjungi
Pasar Ikan dan Pantai Kedonganan ini menurut saya sih di sore hari, banyak yang
bilang di pagi hari lebih baik. Tapi menurut apa yang saya lihat sendiri sih
saat pagi hari belum terlalu banyak dagangan yang di gelar. Sekalian menikmati
sunset dan sebelumnya berbelanja ikan wuahhh…okey gak tuh. Oh iya, banyak juga
lho penjaja kelapa muda segar, tinggal pesan bayar sekitar Rp. 6-10 ribuan,
batok kelapa di belah bagian atasnya…slurrpppp…ini baru namanya menikmati
hidup…LOL.
Pasar ikan ini buka setiap
hari jadi gak usah nunggu weekend untuk bisa menikmati hasil bahari yang super
segar itu.
Kalau sedang berlibur di
Bali jangan lupa ya mampir di Pasar Ikan Kedonganan Jimbaran….you will see the
real seafood freshness just right around here!
Happy visit!
0 komentar:
Posting Komentar