Rabu, 13 Januari 2016

SWEDISH CINNAMON BISCOTTI

Edit Posted by with No comments


Ide membuat ini saya dapatkan ketika menonton sebuah tayangan kuliner yang di bawakan oleh Donal Skehan. Masalahnya sang home chef jagoan ini tidak dengan spesifik menjabarkan detil berapa timbangan bahan-bahan yang dipergunakan untuk biscotti ini. Jadi terpaksa melakukan trial and error dan akhirnya jadilah biscotti yang saya idamkan sejak bulan lalu ini.


Memang biscotti yang terkenal berasal dari Italia, tapi para penggemar kuliner di eropa terutama di daerah Skandinavia seperti Swedia salah satunya, juga memiliki biscotti namun versi Nordic.

Bedanya apa dengan Italian Biscotti?

Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan telur, untuk versi Nordic sangat irit, hanya menggunakan 1 buah telur utuh saja. Sedangkan versi Italia menggunakan telur lumayan banyak.

Tentunya  tekstur yang di hasilkan berbeda, yang versi Nordic atau Skandinavia lebih keras namun garing sedangkan yang satunya lebih lembut.

Mengenai rasa tidak ada perbedaan. Keduanya sama-sama memiliki cita rasa rustic atau sederhana yang lezat. Meski pada biscotti klasik tidak menggunakan tambahan bubuk kayumanis namun ketika saya mencoba membubuhkan sedikit saja cinnamon powder malahan rasanya menjadi terasa jauh lebih memiliki Asian twist yang cocok di lidah kita.

Simpelnya lagi, kue ini tidak memerlukan cara pembuatan yang njlimet, no mixer usage along the way, hanya perlu di uleni saja sebentar agar seluruh komponen menyatu dan terbentuklah gluten sebagai perekat adonan.

Yang khas dari biscotti versi mana saja yaitu cara baking-nya. Di 25 menit pertama kita di haruskan memanggangnya ketika adonan masih berbentuk memanjang serupa sosis. Kemudian adonan dikeluarkan dari oven dan di potong-potong, baru untuk kedua kalinya kita mem-bake-nya lagi untuk 20 menit ke depan.

Tak seperti kita yang kebanyakan mengharapkan kue-kue dengan tekstur super lembut kalau bisa semua harus selembut salju, orang Western mempunyai kebiasaan untuk mengudap kue-kue bertekstur keras, tentu level kekerasannya tidak sekeras batu, maksudnya level keras yang tentunya masih bisa teratasi oleh kunyahan gigi orang muda hingga setengah baya. Mungkin untuk para manula kue jenis ini agak kurang afdol.

Saya suka sekali dengan rasanya yang jadul seolah-olah ketika saya menikmatinya saya serasa sedang mengobrol ngalur ngidul dengan tante Audrey Hepburn di Breakfast at Tiffany… (mimpi kali ya….bangun…bangun..)

Mungkin suatu ketika saya atau para bunda-bunda dan teman-teman sekalian akan menemukan biscotti versi pabrikan di rak-rak supermarket langganan kita, yang mana teksturnya jauh lebih halus seperti biscuit pada umumnya. Nah, jangan langsung mengagumi si biscotti halus itu karena biscotti buatan rumah yang tampangnya sedikit geradakan itu pastinya jauh lebih mendekati dengan tekstur biscotti yang asli dari daratan Eropa.

Okay teman-teman, ingin segera memulai membuatnya?

Ini resepnya…silahkan di catat.

Bahan-Bahan:

20 sdm  tepung terigu protein rendah
8 sdm  gula pasir
1 buah telur utuh, kocok dengan garpu
1 sdt baking powder
1 sdt bubuk kayumanis
3 sdm butter di lelehkan
45 ml air

Cara Membuatnya:

Ayak tepung, bubuk kayu manis dan baking powder di sebuah wadah, aduk dengan spatula


Tambahkan gula pasir kedalamnya, aduk lagi

Masukkan butter leleh dan telur kocokkedalam campuran tersebut, aduk merata

Masukkan air lalu uleni adonan ini hingga kalis

Bagi 2 adonan dan bentuk masing-masing lonjong memanjang


Panggang di oven keduanya selama 25 menit, sebelumnya alasi loyang dengan margarine

Setelah 25 menit, keluarkan dari oven dan potong-potong, diamkan 10 menit


Panggang lagi selama 20 menit. Balik sisi satunya pada 10 menit pertama agar 
kedua sisinya tidak matang sebelah


Setelah matang, angkat, dinginkan pada suhu ruang

Atur di dalam stoples

Siap di sajikan

Untuk 4-6 orang

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...