Senin, 23 November 2015

DAWET BUATAN SENDIRI

Edit Posted by with No comments
Dawet Buatan Sendiri

Huffffffhh! Bali hari-hari belakangan ini luar biasa panasnya, matahari menyengat tiada ampun terutama mulai dari jam 1 siang bahkan sampai malam. Mengandalkan plafon atap yang tinggi dan membuat banyak celah udara masuk ternyata masih tak mampu mengusir rasa panas. Pakai AC? No! Kami memang berkomitmen untuk mendukung hidup hemat energy sebagai upaya memperlambat terjadinya kerusakan ozon.

Penawar dahaga memang banyak dijual dimana-mana. Penjaja dawet berkeliling kompleks rumah kami beberapa kali sehari, dan dengan merogoh kocek sekitar IDR 5K saja, dahaga kita bisa langsung terpuaskan.

Tapi sekarang ini banyak sekali kabar berseliweran tentang makanan-makanan yang di jajakan banyak pedagang tidak dibuat sebagai mana mestinya. Warna makanan yang seharusnya di buat dari bahan-bahan alami seperti buah bit, kunyit dan daun suji nyatanya sekarang tergantikan oleh penggunaan pewarna tekstil dengan alasan murah dan warnanya lebih bertahan lama ketimbang yang alami. Keculasan seperti ini ya imbas negatifnya hanya diderita oleh para pembelinya saja. Apalagi kalau kita mengkonsumsinya sering-sering, bisa-bisa toksin tersebut terakumulasi di sel darah kita dan akibatnya terjadilah mutasi-mutasi gen yang memicu terjadinya kanker…oh! So creepy!

Dari pada mengobati lebih baik mencegah, itulah makanya biarpun saya merasa capek saya lebih memilih membuat sendiri. Rasa malas terkadang hadir tetapi saya teringat kembali hal mengerikan itu dan tentunya saya ogah mempertaruhkan kesehatan keluarga kecil saya alih-alih hanya karena merasa malas.

Dawet ini bahan cendolnya saya buat dari tepung hunkue berwarna cokelat. Tepung ini harganya murah tapi memiliki kandungan gizi yang tinggi terutama karena bahan dasarnya adalah kacang hijau. Kita tahukan kacang hijau memiliki manfaat yang tidak sedikit bagi kesehatan. Namun karena sama sekali tidak menggunakan tambahan pewarna makanan, maka warna coklatnya tidak dapat bertahan lama berhari-hari. Saya menganjurkan untuk langsung menghabiskannya pada hari saat dimasak ketimbang menyimpannya lagi di chiller karena keesokan harinya warna cendol yang cokelat berubah warna menjadi putih. Meskipun demikian sama sekali tidak mempengaruhi rasa. Biarpun cendol berubah warna tetapi rasanya tetap kenyal dan enak.

Untuk kami berempat saya hanya menggunakan ½ bungkus tepung hunkue.

Membuat cendolnya juga gampang sekali. Tinggal masukkan ke kantong plastik segitiga dan tanpa menggunakan spuit apapun. Caranya hanya menggunting secara menyerong ujung plastik dan langsung semprotkan adonan ke dalam sebaskom air es. Ingat jangan terlalu lama membiarkan cendol di dalam air es tersebut karena bisa merubah bentuk dan warna, begitu nyemplung agak banyak di baskom, langsung pindahkan ke wadah kering lain.

Oke, bunda-bunda yang cantik sekarang mari kita mulai dari bahan-bahannya, check this out!

Bahan:

Untuk Cendolnya:

½ bungkus Tepung hunkue rasa cokelat
1 gelas belimbing air

Untuk Kuah santan:

2 gelas belimbing air + 1 bungkus santan kara
 ½ sdt garam

Untuk Kuah Kinca:

15 sdm gula merah iris
3 sdm gula pasir
1 gelas belimbing air
Daun pandan

Cara membuatnya:

Buat dahulu kuah santannya, masak dengan api sedang air+santan kara+ garam, aduk-aduk dan usahakan jangan sampai pecah santannya. Setelah mendidih, angkat, sisihkan.

Kini kita membuat kuah kinca, campur semua bahan didihkan sampai kental. Saring, pindahkan kewadah lain. Sisihkan.

Membuat cendolnya, campur air dan tepung hunkue, masak dengan api kecil hingga meletup-letup. Angkat, dinginkan di suhu ruang. Setelah tidak panas lagi, masukkan ke dalam plastik segitiga, jangan banyak-banyak supaya plastik tidak keberatan, 2-3sdm saja dulu untuk permulaan. Putar ujung yang di arah tangan kita supaya terkunci, lalu gunting ujung satunya untuk menyemprot. Siapkan sebaskom air es sebagai penampung cendol yang baru di semprot. Jika telah menumpuk lumayan banyak di baskom, tiriskan cendol dan pindahkan ke wadah kering.

Adonan cendol siap di semprotkan ke dalam sebaskom air es

Sekarang tinggal menatanya di gelas. Ambil gelas isi dengan cendol lalu tuangkan kuah kinca dan di bagian teratas tuangkan kuah santan. Dinginkan di chiller atau tambahkan bongkahan es batu untuk mendapatkan sensasi dingin yang ekspres.

Selamat menikmati….bbrrrrr ...dingin dan enaaakkkk…

Untuk 4 gelas





0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...